Lanjutan cerita sebelumnya. Sesampainya dikampung klamit, kami disambut
sangat baik dengan bapak dan ibu guru yang mengajar disekolah dasar inpres 153,
kami difasilitasi tempat penginapan berupa rumah dari salah seorang guru disana
untuk menunjang segala aktivitas dan keperluan kami disana. Berhubung pada hari
itu adalah hari minggu, kami belum bisa bertemu dengan siswa-siswi yang ada di
SD tersebut sampai hari berikutnya.
Keesokan harinya dihari ketiga kami berada dipapua, kami mellihat prosesi
belajar mengajar sekolah dasar 153 klamit diawal sekolah mereka. Sangat
mengejutkan, ketika jam sekolah tidak dimulai seperti kebanyakan sekolah
lainnya, sekolah yang biasanya kami temui memulai aktivitas sekolah pada jam 07.00
pagi, namun di SD inpres 153, sekolah dimulai antara jam 08.00-09.00 WIT,
setelah ditelusuri, ada beberapa alasan yang menyebabkan sekolah tersebut
memulainya agak siang, yakni karena kebanyakan siswa tersebut berasal dari
kampong sebelah yang berjalan kaki dengan kaki kosong menuju SD tersebut.
Sehingga wajar saja apabila di SD itu kebanyakan memakai sandaldan bahkan tidak beralas kaki. Kami memantau
dari kejauhan melihat satu demi satu siswa datang ke sekolah, dan terdapat
beberapa siswa yang datang terlambat. Siswa yang datang terlambat tersebut
diberikan hukuman mengambil sampah yang ada dilingkungan sekolah, baru dibolehkan
untuk masuk. Hal ini mengajarkan kedisiplinan agar kita menghargai waktu.
Setelah Melihat banyak Perjuangan siswa-siswi yang ada di sekolah itu dengan
semangat yang tinggi untuk menuntut ilmu, kami merasa bersemangat untuk
sesegera mungkin melaksanakan program kami dan berbaur dengan mereka.
Pada jam 10.00 WIT, kami berkomunikasi dengan kepala sekolah yang
memimpin SD itu, menjelaskan program yang akan kita laksanakan. Dan hasilnya
kami diberikan ijin untuk bertemu dengan siswa-siswi yang ada di SD itu, kami
diajak untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan apa yang ingin kita lakukan
serta meminta kesediaan dari siswa-siswi untuk bisa berpartisipasi dalam
kagiatan kami, walhasil mereka terlihat begitu bersemangat akan kedatangan kami
yang menyebutkan “kitong berdua ni datang dari jawa, yang kampusnya sering buat
robot”. Antusias mereka sangat tinggi untuk mengikuti kegiatan kami, background
dari siswa-siswi tersebut adalah sulit kalo belajarnya terlalu lama didalam
kelas karena kejenuhan yang mudah mereka dapatkan, maka kami mengajak mereka
untuk nantinya belajar di alam sesuai denga program kami yaitu pendidikan
lingkungan hidup. Terlihat senyum yang melebar setelah mendengar kalau kita
akan main-main dihutan untuk menjelaskan sedikit mengenai flora dan fauna yang
ada disekeliling kita. Diharapkan program ini dapat meningkatkan minat belajar
mereka, karena belajar bukan hanya didalam kelas saja, namun disekeliling kita
banyak hal yang bisa dipelajari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar