Pada Hari yang berbeda, kami memberikan materi mengenai kreativitas dan
kesenian. Siswa siswi diajak bermain memasuki hutan kecil dan mencari beberapa
petunjuk pada pos-pos yang sudah disediakan. Seluruh siswa dibagi menjadi 4
kelompok yang berbeda, dan memasuki hutan pada selisih waktu yang berbeda pula.
Pos pertama menjelaskan tatacara permainan dilakukan, didalam pos 1 ini siswa
diberi bekal tentang sebuah peta alur perjalanan yang akan dilakukan sehingga
bisa berjalan ke pos selanjutnya. Pos 2, berisi penugasan menyebutkan 3 jenis
hewan berkaki4 diperuntukkan kelas 1-3, dan menuliskan 3 jenis hewan berkaki 4
untuk siswa kelas 4-6 yang nantinya disetorkan di pos 4. Pos 3, berisi
penugasan untuk mencari berbagai jenis daun yang ada dihutan, yang selanjutnya
disetor juga di pos4. Pada pos 4, berisi setoran penugasan dari pos 2 dan 3,
apabila mereka berhasil menyelesaikan tugas, maka mereka akan diberikan gambar
dan pensil warna untuk selanjutnya menuju pos 5. Pos yang terakhir adalah pos
5, berisi tentang penugasan mewarnai untuk kelas 1-3 dan menggambar untuk kelas
4-6 dari bahan-bahan yang sudah didapatkan dari pos 4. Karena kekurangan SDM
yang turun dalam mengurusi Program ini, maka pos yang dijaga adalah pos 1 dan
4, sedangkan pos yang lain hanya diberikan petunjuk berupa catatan penugasan
yang ditempel di pepohonan. Setelah mereka selesai menggambar dan mewarnai,
mereka diminta untuk menyusun dedaunan yang telah mereka dapatkan dari hutan semenarik
dan seindah mungkin. Setelah itu mereka menuju kedalam sebuah kelas
bersama-sama dengan ibu dan bapak guru.
Setelah mereka berkumpul didalam kelas, kami memberikan penjelasan
mengenai jasa-jasa seorang guru yang telah membimbing mereka selama berada
disekolah itu, peran pentingnya seorang guru yang telah memberikan ilmunya
kepada mereka sangat patut kita hargai, karena guru merupakan pahlawan tanpa
tanda jasa. Mereka begitu antusias menyimak penjelasan kami, sampai akhirnya
kami menyuruh salah seorang yang memegang rangkaian bunga untuk maju kedepan
dan memberikan bunga tersebut kepada orang yang telah berjasa disekolah.
“kepada bapak/ibu guru, kami mohon untuk maju kedepan, dan menerima pemberian
sederhana dari siswa/siswi sebagai rasa syukur dan terimakasih atas jasa-jasa
yang selama ini telah kalian berikan kepada mereka” ujar salah seorang dari
kami. Air mata haru bercampur rasa gembira hadir dalam suasana yang tidak
pernah dirasakan oleh sekolah pedalaman itu, sampai akhirnya ucapan terimakasih
dari bapak ibu guru menutup aktivitas kita pada hari ini. Selanjutnya mereka
menghampiri rumah guru-guru yang tidak sempat hadir dalam ruangan tersebut.
Siswa/siswi terlihat bersemangat setelah apa yang dialami hari ini, mereka pulang pun dengan penuh keceriaan dan semangat.
Hari berikutnya setelah dihari pertama diberikan kesempatan
memperkenalkan diri kepada para siswa, kami diberikan kesempatan untuk mengisi
sebagian kegiatan dihari ini. Kegiatan yang pertama kami isi adalah
berjalan-jalan kedalam hutan sambil mempelajari apa-apa saja yang terdapat
didalamnya. Pengenalan lingkungan hidup, adalah kegiatan pertama yang kami
sampaikan pada hari ini. Dalam kegiatan ini kami menjelaskan pentingnya lingkungan
hidup yang ada disekitar kita, sambil melihat secara langsung kehidupan
satwa-satwa yang ada didalamnya, mulai dari perkenalan jenis-jenis daun,
melihat burung serta menjelaskan apa sajayang mereka ingin ketahui dari kami. Hutan
menjadi tempat yang sangat teduh apbila sudah berada didalamnya, terasa
ketenangan dan kesejukan tersendiri sehingga ingin berlama-lama didalamnya. Saat
menjelajahi hutan, berbagai jenis flora dan fauna bisa kita jumpai, hal ini
terasa menyenangkan karena tidak pernah kami temui saat berada di Indonesia barat.
Burung kakak tua Putih berterbangan diatas mengeluarkan suara yang agak mencekam
karena kedatangan kami. Kicauan burung cendrawasih (burung yang hanya ada di
timur Indonesia) terdengar namun kami tidak melihat kehadirannya dikarenakan
pepohonan yang sangat lebat.
Penjelajahan kedalam hutan tidak hanya mencari kesenangan, namun didalamnya
kami memberikan pemahaman mengenai berbagai hal, penjelasan mengenai bentuk
daun dihubungkan dengan jenis dan cara hidupnya menjadi materi pertama dalam kegiatan kami, kami
mencari tempat yang sejuk dan agak luas untuk bisa menyampaikan materi. Materi selanjutnya
adalah melihat satwa burung kemudian mempelajari bentuk paruh dan cakar yang
dimiliki dah dihubungkan dengan kehidupan satwa tersebut, dan tak lupa untuk
materi terakhir adalah penanaman masa depan kepada siswa siswi menyangkut “cita-cita”.
Materi yang menyenangkan untuk dikupas pada kondisi yang tenang didalam hutan, kami
bisa mengtahui keinginan generasi masa depan yang nantinya akan menggantikan
posisi-posisi strategis di daerahnya. Guru, menjadi banyak impian siswa untuk
dijadikan sebagai cita-cita mereka, wajar saja karena kondisi guru di kampong memiliki
jumlah yang sedikit. Tak kalah suster dan dokter menjadi pilihan berikutya yang
ingin dicapai oleh mereka.
Lanjutan cerita sebelumnya. Sesampainya dikampung klamit, kami disambut
sangat baik dengan bapak dan ibu guru yang mengajar disekolah dasar inpres 153,
kami difasilitasi tempat penginapan berupa rumah dari salah seorang guru disana
untuk menunjang segala aktivitas dan keperluan kami disana. Berhubung pada hari
itu adalah hari minggu, kami belum bisa bertemu dengan siswa-siswi yang ada di
SD tersebut sampai hari berikutnya.
Keesokan harinya dihari ketiga kami berada dipapua, kami mellihat prosesi
belajar mengajar sekolah dasar 153 klamit diawal sekolah mereka. Sangat
mengejutkan, ketika jam sekolah tidak dimulai seperti kebanyakan sekolah
lainnya, sekolah yang biasanya kami temui memulai aktivitas sekolah pada jam 07.00
pagi, namun di SD inpres 153, sekolah dimulai antara jam 08.00-09.00 WIT,
setelah ditelusuri, ada beberapa alasan yang menyebabkan sekolah tersebut
memulainya agak siang, yakni karena kebanyakan siswa tersebut berasal dari
kampong sebelah yang berjalan kaki dengan kaki kosong menuju SD tersebut.
Sehingga wajar saja apabila di SD itu kebanyakan memakai sandaldan bahkan tidak beralas kaki. Kami memantau
dari kejauhan melihat satu demi satu siswa datang ke sekolah, dan terdapat
beberapa siswa yang datang terlambat. Siswa yang datang terlambat tersebut
diberikan hukuman mengambil sampah yang ada dilingkungan sekolah, baru dibolehkan
untuk masuk. Hal ini mengajarkan kedisiplinan agar kita menghargai waktu.
Setelah Melihat banyak Perjuangan siswa-siswi yang ada di sekolah itu dengan
semangat yang tinggi untuk menuntut ilmu, kami merasa bersemangat untuk
sesegera mungkin melaksanakan program kami dan berbaur dengan mereka.
Pada jam 10.00 WIT, kami berkomunikasi dengan kepala sekolah yang
memimpin SD itu, menjelaskan program yang akan kita laksanakan. Dan hasilnya
kami diberikan ijin untuk bertemu dengan siswa-siswi yang ada di SD itu, kami
diajak untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan apa yang ingin kita lakukan
serta meminta kesediaan dari siswa-siswi untuk bisa berpartisipasi dalam
kagiatan kami, walhasil mereka terlihat begitu bersemangat akan kedatangan kami
yang menyebutkan “kitong berdua ni datang dari jawa, yang kampusnya sering buat
robot”. Antusias mereka sangat tinggi untuk mengikuti kegiatan kami, background
dari siswa-siswi tersebut adalah sulit kalo belajarnya terlalu lama didalam
kelas karena kejenuhan yang mudah mereka dapatkan, maka kami mengajak mereka
untuk nantinya belajar di alam sesuai denga program kami yaitu pendidikan
lingkungan hidup. Terlihat senyum yang melebar setelah mendengar kalau kita
akan main-main dihutan untuk menjelaskan sedikit mengenai flora dan fauna yang
ada disekeliling kita. Diharapkan program ini dapat meningkatkan minat belajar
mereka, karena belajar bukan hanya didalam kelas saja, namun disekeliling kita
banyak hal yang bisa dipelajari.